BAGI Anda datang ke Riau, apalagi kalau bertandang keSelatpanjang tak sah kiranya kalau tak makan
lempeng sagu ditambah sambal goreng ikan bilis. Mak sedapnye...
Restoran Fave Hotel menyediakan berbagai menu manca negara, nasional bahkan tak ketinggalan menu lokal. Meskipun mengedepankan berbagai hidangan modren namun masakan Riau tetap jadi incaran, terutama gulai ikan salai daun ubi jadi menu sugguhan menarik kepada setiap pengunjung. Makanan tradisi khususnya dari Riau benar-benar jadi hidangan segar di restoran Fave Hotel. Sebab retoran hotel dengan ruang makannya penuh kreatifitas ini juga menyiapkan menu asam pedas patin dan baung juga menyediakan gulai patin dan baung. Untuk asam pedas patin dan baung bakal terasa citarasa kampungnya sebab restoran menyiapkan ikan berkualitas dan masih segar. Berbagai menu lainnya tak kalah lezat dan diyakini mengoyang lidah dengan citarasa maknyusnya. Di antaranya menu segar atau kuliner sepesial Fave Hotel yaitu Japanese Hamburg. Kemudian juga tersedia juga Grilled Chicken dan Stir Fried Beef dan Chicken of Beef Tacos. Makanan ini menjadi makanan yang diminati para pengunjung juga tamu ho
Menjaja Keliling Sepanjang Kampung dan Kebun Sawit Usaha apapun jika dilakukan dengan ketekunan dan ketelatenan sudah dipastikan akan membuahkan hasil yang maksimal. Hal itu jualah yang dilakukan Abdul Rohman (32) dan 19 warga lainnya di Desa Teluk Berembun, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, sebab hasil kerajinan tangannya berupa keranjang atau bakul gendeng terbuat dari rotan laris manis hingga ke Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Kota Dumai dan Kota Duri. Laporan ERWAN SANI , Telukberembun Seorang karyawan sedang membuata raga TANGAN Rohman bergerak cepat memintalhelaian rokan berukuran setengah inchi menjadi lingkaran berdiameter satu meter. Lingkaran terbuat dari pintalan tiga atau empat helai rotan ini merupakan kerangka awal untuk membuat keranjang besar untuk timbangan tandan buah sawit. Dalam sehari dirinya dibantu kemanakannya Muhammad Yusuf (12) bisa menyelesaikan enam hingga tujuh keranjang berukuran besar tersebut. Bukan keranjang
Tradisi dan Budaya Lama jangan Dibuangkan Mempertahankan tradisi dan budaya taklah mudah jika tidak ada keterlibatan para tokoh masyarakat dan penggila tradisi itu sendiri. Hal inilah dilakukan masyarakat Kecamatan Bantan, khususnya di Telukpambang. Dari usia anak-anak, remaja, muda dan tua semuanya berkumpul di tepian pantai Selat Melaka bermain layang-layang wau demi mempertahankan tradisi dari zaman ke zaman. Laporan ERWAN SANI, Bantan Layang Wau Ngung …ngung…ngung… bunyi sabung menyabung di atas langit Selat Melaka seakan pesawat jet sedang lalu lalang. Tapi sebenarnya bukanlah pesawat tempur, namun Layang-layang berukuran jumbo beraneka warna ada yang hijau, kuning, merah, hitam bahkan warna putih dengan variasi batik berjejer sambil belenggang lenggok di atas langit. Memang tak ada tanggal dan bulan ditetapkan untuk bermain layang-layang. Tapi pemandangan layang-layang menari-nari di atas langit ini bisa dilihat jika saja memasuki musim panas tahun
Comments
Post a Comment