Ebi Laris Manis di Jakarta dan Negeri Jiran

SAMBIL menyerakkan udang menggunakan garuk kayu, Asiong menjelaskan kalau ebi dan udang pepai ( cepai bahasa warga Pulau Halang) di jual ke Bagan, Pekanbaru, Jambi, Palembang hingga Jakarta.
     ''Yang jelas ebi ini untuk lokal dan tidak ekspor,'' kata Asiong yang saat itu didampingi anak buahnya yang terus menyerak kepala udang kering.  
      Untuk harga udang kering cukup mahal saat sekarang ini. Untuk katagori A yang besarnya mencapai sebesar kelingking orang dewasa per kilonya Rp110.000 sedangkan untuk ukuran kecil atau katagori B berkisar Rp90.000. ''Ebi ini sampingan saja, tapi kita fokus ke udang basah,'' jelasnya.
     Sedangkan belacan sampai sekarang masih di ekspor ke Malaysia, Singapura dan Thailand. ‘’Kalau belacan dari Pulau Halang atau Bagansiapi-api ini sudah terkanal di tiga negara itu,’’ jelasnya.
     Dulunya udang basah tersebut dibawa ke luar negeri akan tetapi sekarang tak bisa lagi. Jadi pasaran udang basah hanya untuk daerah Tanjung Balai Asahan, Dumai, Bagansiapi-api dan Pekanbaru.  ''Dulu bisalah di bawa ke Malaysia. Tapi isu formalin membuat udang-udang dari tempat kita ini di stop. Padahal bukan di sini berbuat macam itu,'' jelasnya.
  Diakuinya dulu udang di daerah Pulau Halang di ekspor ke Malaysia dan Singapura. Tapi saat sekarang sudah sulit jalannya, karena terjadi berbagai isu tak enak terutama berkenaan penggunaan formalin. ''Padahal di daerah kita terutama di Pulau Halang ini tak ada warga menggunakan formalin. Tapi sampai saat sekarang permintaan Malaysia tak ada lagi, jadi jual ke lokal saja,''
jelasnya.
      Begitu juga dengan ebi dan pepai juga di jual untuk dalam negeri dan tidak luar negeri. Diakuinya untuk enam bulan terakhir di tahun 2015 lalu para nelayan kesulitan besar. Pendapatan udang sangat minim. ''Tahun 2016 inilah baru mulai, itupun sejak bulan Februari, Maret dan April ini. Kita berharap musim udang ini terus berlanjut,'' harap dia.
 Ekau Jadi Idola    
Berkunjung ke Pulau Halang jika tak merasakan ekau sejenis ketak berukuran besar tentu dianggap belum pern

ah tiba di pulau penghasil udang tersebut. Selain bentuknya khas juga rasanya juga sangat membangkit selera.
    ''Ekau menjadi rebutan warga Pulau Halang. Makanya jika ada dapat yang besar langsung diambil orang, jadi nasib-nasib jumpanya,'' lanjut Asiong juga.
         udang Ekau tersebut per ekornya belum masak berkisar Rp15.000-20.000.  Kemudian ekau tersebut menjadi incaran bagi pengunjung di Pulau Halang ini, dan berusaha berjumpa nelayan yang pulang dari mengangkat bubu tiangnya.
     Menurutnya, bukan ekau saja, namun makanan khas lainnya berupa kepiting batu. Untuk kepiting batu atau bakau  harganya juga mahal. Per kilonya mencapai Rp50 -60 ribu per kilonya. ***


Comments

Popular posts from this blog

Bermain Layang Wau hingga Malam di Bengkalis

Keranjang Rotan Rohil Laris Manis

Mencari Kijing, Siput Gantung, Buah Tanah, Bongan dan Lokan (1) *Berwisata Mangrove di Kembung Luar