Berkah Menyambut Ramadan
Ada
kemauan ada jalan untuk mengisi pundit-pundi rupiah. Hal ini jugalah
dimanfaatkan para penjual bunga yang siap berpanas di tepian jalan Tempat
Pemakaman Umum (TPU) dan pemakaman-pemakaman lainnya yang ada di Pekanbaru.
Hanya menjual air bunga dan bunga bermodalkan tiga sampai empat jenis bunga
berbungkus daun pisang bisa meraup untung ratusan ribu rupiah per hari.
JEJERAN
meja plastic di atasnya tersusun dengan rapi pelastik berisi air dan bermacam
bentuk bunga, potong jeruk perut, pandan wangi mengundang setiap pengunjung
yang datang tak henti-hentinya di area Pemakaman Senapelan, Jumat (2/6).
Tampak seorang penjaga ditemani payung menyapa setiap pengunjung yang
berjalan menuju arah lokasi pemakaman. ‘’Air bunga pak, buk. Hanya Rp5.000.
Kalau ambil dua bonus bunga rampai,’’ rayu
Sumi (42) kepada pengunjung saat itu.
Rayuan Sumi kala itu mendapat sambutan hangat, saat itu Dedi (34)
langsung mengambil dua bungkus air bunga dan satu bunga rampai berbungukus daun
pisang. Kebetulan saat itu Dedi bersama keluarganya sedang berziarah di makam
almarhumah ibundanya di Pemakaman Senapelan.
Pemandangan pedagang penjual bunga ini sudah
terlihat sejak dua pekan lalu. Karena sejak terhitung bulan sakban banyak keluarga dari berbagai
daerah datang ke pemakaman keluarganya. Apalagi jelang puasa Ramadan tahun 2013
ini, anak-anak libur sekolah, sehingga warga yang makam keluarganya ada di
Pekanbaru menjadi tujuan utama untuk di ziarahi.
Hal ini seperti dilakukan Dedi, dia dan keluarga besar lainnya tinggal
di Siak dan Bengkalis. Kesempatan liburan sekolah bagi anak-anaknya dan
keluarganya yang dijadikan momen terbaik untuk berziarah ke makam ibundanya di
Pemakaman Senapelan Jumat lalu. ‘’Sekarang tak perlu susah –susah bawa air
mawar atau bunga-bunga dari rumah, sebab di dekat pemakaman ini dah banyak
orang berjualan bunga,’’ jelas Dedi,
Warga yang awalnya tinggal di Jalan Jati ini, momen menyambut bulan suci
Ramadan menjadi hal terpenting berziarah ke makam orangtuanya. ‘’Ziarah urusan
wajib sebelum pelaksanaan puasa. Keperluan untuk ziarah sekarang sangat terbantu
dengan adanya para penjual air bunga dan bunga rampai di tepi makam ini,’’
jelas Dedi lagi.
Tidak hanya di lokasi Pemakaman Senapelan saja, akan tetapi dibeberapa
tempat pemakaman lainnya, seperti di TPU
Umban Sari dan tepi pemakaman umum Jalan
Lokomotif juga banyak pedagang
memanfaatkan waktu untuk berjualan bunga. Di TPU ini juga terdapat berbagai
jasa untuk membersihkan lokasi pemakaman, jika sudah semak. Bahkan ada yang
bersedia membersihkan porselin tanda makam.
‘’Sukarela saja buk,’’ ucap salah seorang remaja yang tangannya sambil
terus mengelap porselin makam yang dikunjungi penziarah saat itu.
Hampir berjejer sekitar 50 meter para penjaja air bunga menggelarkan
dagangannya sambil berbekal payung dan satu unit meja kecil yang sengaja dibawa
dari rumah. ‘’Lumayan pak. Kita kan
membantu warga untuk bisa menyiram air mawar atau air bunga ke makam
keluarganya. Jadi tak perlu para penziarah harus ke pasar dulu beli bunga,’’
jelas Ita (38), yang saat itu kebetulan berziarah ke makam
keluarga di lokasi pemakaman Jalan Lokomotif saat itu.
Keberuntungan dan keberkahan jelang puasa
Ramadan sudah menjadi momen yang sangat ditunggu para pedagang bunga. Terutama
para pedagang bunga yang ada di pasar maupun yang berjualan langsung di lokasi
pemakaman.
Menjelang bulan suci Ramadan, penjual bunga benar-benar menuai berkah inilah kesempatan
untuk menambah biaya jelang puasa, jelas Ita, sambil terus mengisi air ke dalam
kantong plastik berukuran satu kilogram yang di dalamnya sudah terdapat
berbagai jenis bunga dan daun-daun wangian.
Pasalnya, jelang momen bulan istimewa tersebut
banyak orang yang membeli bunga untuk ziarah ke makam keluarga dan sanak
saudaranya dibeberapa pemakaman umum
yang ada di Pekanbaru.
Menurut salah satu pedagang bunga di Pasar Pagi Arengka, Sumiati (40), dalam dua pekan menjelang Bulan Ramadan, dari hasil dagangannya ia bisa meraup keuntungan bersih sampai Rp100.000, sangat jauh dari hari biasa yang hanya berkisar Rp10.000 hingga Rp15.000,-
‘’Ramainya ya kalau musim begini pak, mau puasa banyak yang ziarah. Kalau pas hari biasa ya paling cuma lihat orang lewat saja tak dapat duit. Keculia Sabtu-Minggu," terang yang tinggal di Jalan Mawar Kecamatan Tampan Pekanbaru ini.
Menurut salah satu pedagang bunga di Pasar Pagi Arengka, Sumiati (40), dalam dua pekan menjelang Bulan Ramadan, dari hasil dagangannya ia bisa meraup keuntungan bersih sampai Rp100.000, sangat jauh dari hari biasa yang hanya berkisar Rp10.000 hingga Rp15.000,-
‘’Ramainya ya kalau musim begini pak, mau puasa banyak yang ziarah. Kalau pas hari biasa ya paling cuma lihat orang lewat saja tak dapat duit. Keculia Sabtu-Minggu," terang yang tinggal di Jalan Mawar Kecamatan Tampan Pekanbaru ini.
Diitambahkan Sumiati, karena banyaknya permintaan dirinya pun
menggunakan strategi menaikkan harga jual, dari harga Rp1.500 untuk hari
biasa, pada hari menjelang puasa seperti saat ini dijual dengan harga Rp5000/
bungkus.
Dikatakan, untuk stok bunga yang dijualnya ia peroleh dari berbagai daerah di Riau bahkan beberapa tempat di Kota Pekanbaru.
Hal serupa juga diungkapkan penjual lain, Murni (45), semenjak H-10 Ramadan jualannya tidak pernah sepi, bahkan ia sampai harus menyediakan stok lebih. "Kadang ada orang yang sampai tidak kebagian, makanya saya stok yan lebih banyak jika jelang Ramadan,’’ ungkapnya
Dikatakan, untuk stok bunga yang dijualnya ia peroleh dari berbagai daerah di Riau bahkan beberapa tempat di Kota Pekanbaru.
Hal serupa juga diungkapkan penjual lain, Murni (45), semenjak H-10 Ramadan jualannya tidak pernah sepi, bahkan ia sampai harus menyediakan stok lebih. "Kadang ada orang yang sampai tidak kebagian, makanya saya stok yan lebih banyak jika jelang Ramadan,’’ ungkapnya
Riyadi
(38), petugas TPU Umban Sari, mengatakan kenaikan jumlah peziarah menjelang
Ramadan tahun ini lebih besar ketimbang tahun lalu. Menurut dia, jumlah
peziarah naik sekitar 40-50 persen dibandingkan jelang puasa Ramadan 2012 lalu.
‘’Mungkin dikarenakan sekarang musim libur anak sekolah,’’ jelasnya.
Warga kota dan dari berbagai kecamatan , datang berziarah bersama
rombongan keluarganya menggunakan mobil dan sepeda motor. Menurut dia, setiap
tahun TPU Umban Sari memang ramai. Ia
pun rutin berziarah di tempat itu. "Kami memang rutin untuk ziarah di
sini," kata Erfenis yang saat itu
berziarah makan keluargnya di Umban Sari.
Tidak hanya peziarah yang memadati lokasi pemakaman ini. Pedagang bunga pun berbondong-bondong menggelar dagangannya di areal pintu masuk TPU. Menurut salah satu pedagang bunga, Siti Khotijah (34), jumlah peziarah yang datang kali ini lebih banyak dari tahun tahun. Kondisi ini sudah terjadi sejak seminggu terakhir. "Seminggu terakhir yang ziarah banyak. Kira-kira jumlahnya bisa naik 70 persen," kata Siti.
Pada hari biasa, Siti dapat meraih keuntungan Rp150 ribu per hari. Menjelang Ramadan ini penghasilannya meningkat menjadi Rp 300- 400 ribu per hari. ***
Tidak hanya peziarah yang memadati lokasi pemakaman ini. Pedagang bunga pun berbondong-bondong menggelar dagangannya di areal pintu masuk TPU. Menurut salah satu pedagang bunga, Siti Khotijah (34), jumlah peziarah yang datang kali ini lebih banyak dari tahun tahun. Kondisi ini sudah terjadi sejak seminggu terakhir. "Seminggu terakhir yang ziarah banyak. Kira-kira jumlahnya bisa naik 70 persen," kata Siti.
Pada hari biasa, Siti dapat meraih keuntungan Rp150 ribu per hari. Menjelang Ramadan ini penghasilannya meningkat menjadi Rp 300- 400 ribu per hari. ***
Comments
Post a Comment