Candi Muara Takus Warisan Dunia


Kenangan di Muara Takus Beberapa waktu lalu

Keberadaan Candi Muara Takus sebenarnya bukti kejayaan kerajaan terbesar di Indonesia bahkan dunia. Namun sayangnya keberadaan Candi Muara Takus sampai saat sekarang hanya seberkas benda purba dan terkesan terbiar dan tak terurus dengan maksimal.

        Ini terbukti sejak dua tahun lalu, tak ada perhatian dan sangat kecil dianggarkan dalam APBD Provinsi Riau untuk peningkatan dan pemeliharaan Candi Muara Takus yang sering menjadi tujuan turis manca negara baik dari Negara Thailand, Miyanmar dan Malaysia tersebut. Ini terbukti beberapa tahun lalu sudah ditetapkan Kemenko Kesra RI, untuk dimasukkan dalam daftar tunggu sebagai benda purbakala warisan dunia. ‘’Di dalam anggaran setiap tahun memang tak ada dianggarkan. Akan tetapi di dalam APBD Perubahan tahun 2013 bakal diusulkan untuk kegiatan Tour to Candi Muara Takus. Kita berharap ini dianggarkan dan bisa diwujudkan dan tak dicoret DPRD,’’
      Ditanya berkaitan dengan mulai rusaknya batu-batu candi akibat zat kimia yang digunakan untuk membersihkan candi, dengan tegas, Said Sarifudin menegaskan tak tahu hal itu. Akan tetapi dirinya mendengar kehebohan itu dan beberapa orang yang sampai ke telinganya. Untuk itu dirinya pekan depan bakal melakukan peninjauan langsung ke lokasi Candi Muara Takus. ‘’Pekan depan jika tak ada halangan saya akan meninjau langsung keberadaan Candi Muara Takus tersebut. Apalagi informasi tersebut sudah mulai menyebar ke masyarakat. Jadi bakal diambil langkah-langkah tepat sehingga keberadaan candi yang bakal menjadi warisan dunia ini tetap kokoh berdiri,’’ jelasnya kemarin.
      Saat turun itu nantinya, dirinya akan bersama dengan Kabid Bina Wisata dan Kabid Sejarah Purbakala. ‘’Dengan begitu bisa melihat jelas apa permasalahan dan apa langkah harus dilakukan sehingga benar-benar menjadi nilai jual untuk wisata manca negara,’’ ucapnya.
      Candi Muara Takus yang menjadi peninggalan sejarah tersebut menurunya diawasi langsung oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) yang ada di Batusangkar. Tapi untuk pemeliharaan sering sharing antara Pemerintah Kabupaten Kampar dan APBD Provinsi Riau. ‘’Tapi tahun 2012 lalu tak ada anggaran untuk Candi Muara Takus. Baru tahun ini bakal kita anggarkan terutama untu kegiatan taour to Candi Muara Takus, menggunakan sepeda dari Pekanbaru menuju Muara Takus,’’ ucapnya.
      Dengan adanya informasi rusaknya candi muara takus itu, dia berharap Pemkab Kampar segera melakukan koordinasi dengan Pemprov Riau terutama di dinasnya. Kemudian melakukan koordinasi dengan BPCB di Batu Sangkar. ‘’Kita tak ingin candi itu rusak dan mulai dari sekarang marilah bersama kita menjaga dan memeliharanya,’’
.
      Keberadaan Candi Muara Takus merupakan aset yang sangat berharga bagi Provinsi Riau. Apalagi aset budaya yang penuh sejarah tersebut sudah terkenal di dunia saat sekarang ini. ‘’Saya jamin untuk tahun 2014 bakal ada anggaran untuk pemeliharaan dan perhatian khusus untuk Candi Muara Takus itu. Kemudian kita bakal mengajukan permintaan ke pusat terutama meminta perhatian khusus untuk Candi Muara Takus,’’ lanjutnya.
      Untuk saat sekarang juga, Pemprov Riau sudah mendapat berbagai usulan agar Badan Pelestarian Cagar Budaya dibawah Kemendikbud RI dibentuk di Provinsi Riau. Dengan begitu tak lagi dibawha naungan BPCB yang berada di Batusangkar Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). ‘’Kalau kita ada Badan Pelestarian Cagar Budaya tentu senang kita mencari dan mengawasi cagar budaya yang ada di Riau. Kalau masih di Sumbar tentu mereka terpecah memperhatikannya,’’
     Dengan adanya BPCB di Riau secara otomatis akan bisa mengawasi, merawat dan melakukan perbaikan jika ada yang rusak. ‘’Kalau sekarang kita tak tahu kapan mereka datang melihat dan mengawasi cagar budaya yang ada di Riau. Karena mereka berada di Provinsi Sumbar,’’ jelasnya. (erwan)

Comments

Popular posts from this blog

Gulai Ikan Salai dengan Pucuk Ubi

Keranjang Rotan Rohil Laris Manis

Bermain Layang Wau hingga Malam di Bengkalis